ureteroskopi syamil

ahad, 6 des 15, pkl 16.00an

dokter jaga urologi rscm menelepon abi dan meminta syamil datang ke igd rscm malam ini juga. sekejap kami semua kaget. saya langsung panik. gimana ini ngungsiin kakak2 krn sore itu hujan deras. saya menelepon sahabat berbagi menanyakan apakah ambulan ada yg ready? akhirnya beliau menyanggupi ketika hujan agak reda.
kemudian pihak rscm menelepon lagi ternyatta kami bisa datang esok pagi saja.
alhamdulillah, ada jeda ambil napas. saya lanjutkan beberes untuk persiapan besok dgn perlengkapan menginap juga.

senin, 7 des 15, pkl 02.30

saya sudah bangun melanjutkan beres2. rencana ambulan sahabat berbagi akan datang menjemput bada subuh.

pkl 04.00
semua kakak dibangunkan dan bersiap2 ke rumah mbah. makan seadanya dan meluncurlah mereka ke rumah mbah. saya bersiap memandikan syamil.

pkl 05.00an
ambulan datang dan kami pun meluncur ke rscm.

gambar dr fb sahabat berbagi dua

pkl 06.30an
kami sudah tiba di poli yg ditunjuk. kami telepon pak dokter, kami disuruh tunggu. sejam kemudian barulah pak dokter datang. syamil diminta cek darah dulu ke lab. kami balik lagi ke gedung utama. antre. akhirnya pkl. 10an baru selesai.
setelah itu, kami pun mengurus ranap. pkl 16.00an br masuk kamar.

dokter anak, dokter anestesi, dokter urologi datang memeriksa.

dokter anestesi berkali2 datang. galau dengan batuknya syamil. di awal, oleh dokter jaga, syamil ditanya kenapa bs mau dioperasi? kan masih batuk. ya, klo nggak diacc ya kami nggak akan sampe di sini dok.

saya sempat pesimis esok syamil akan masuk ruang operasi. ya pasrah aja deh.

hb syamil jg rendah. cuma 8 koma. harusnya 10. dalam sejarahnya, hbnya memang segitu. paling tinggi 9. pernah 6 tp ga ditranfusi. tp demi keamanan, kali ini opsinya ya tranfusi. ya sudah klo emang hrs begitu.

pkl 23.00an syamil pun ditransfusi hanya 60 cc saja.

jadi tidaknya operasi masih nggak jelas.

selasa, 8 des 15, pkl 07.00an

tiba2 suster masuk membawa kursi roda mencari syamil. saya kaget. mau ke mana? tanya saya. ya, ke ruang ok, jawab suster. ooh, jadi ternyata.
saya tanpa persiapan (blm mandi) langsung gendong syamil dan bawa barang2 yg diperlukan. sepanjang perjalanan saya menelepon si abi sudah ada di mana. oh, manggarai. ga lama lagi sampe klo begitu.

kami pun tiba di gedung igd lt.4 di ruang OK khusus bagian urologi. kami masih hrs menunggu dokter anestesi siap dan syamil pun diserahkan ke gendongan pak dokter. saya tidak boleh masuk dan diminta menunggu di luar gedung.

mushala jadi pilihan saya untuk menunggu. tak lupa saya panjatkan doa usai shalat dhuha demi kelancaran tindakan. tak lama suami pun tiba.

kira2 setengah jam kemudian kami ditelepon untuk naik lg ke lt.4. ternyata sudah selesai. sampai di lt.4 kami disuruh menunggu. lama kami menunggu. tiba2 terdengar tangisan kencang syamil dari dalam dan sorak sorai perawat dan dokter. gembira kali ya mereka mendengar syamil menangis. iya. kan, pertanda sudah sadar.

memang, yg ditakutkan itu adalah pascaoperasi. klo tindakan operasinya sih termasuk operasi kecil dan tidak perlu waktu lama. untuk anak spt syamil hal2 yg tidak terduga bs saja terjadi. apalagi dgn riwayat asma dan batuk yg tak kunjung hilang. butuh waktu 3 minggu usaha menghilangkan dahak dan batuknya. hasilnya ya batuk juga tidak hilang2. mungkin karena ini cuma operasi kecil jd masih dibolehkan walo dengan pengawasan tinggi. klo operasi besar yg butuh waktu berjam-jam nggak tau deh bs apa nggak.

stelah beberapa lama, setelah dinilai aman, barulah saya diperbolehkan masuk menemani syamil yg masih antara sadar dan tidak. menangis sih, tp matanya masih sayu. tak lama, tempat tidur syamil dari ruang rawat pun tiba di ruangan. syamil pindah tempat tidur dan kami kembali ke ruang rawat.

sesampainya di bch, pasien lain memandang heran. kok cepat? cuma dua jam kira2. alhamdulillah cepet selesai jadi degdegannya juga ga lama. iya kan?

lalu, diapain aja di ruang operasi? t
pertama, pak dokter ingin meneropong apakah di salurah kemih syamil ada sumbatan apa tidak. klo ada sumbatan sekalian dibersihkan sumbatannya. dan ini memakan waktu agak lama. ternyata, saluran kemih syamil bagus tidak ada apa2. jadi ya segera saja disudahi. mau apa lagi klo emang ga ada apa2.

lalu, kalau tidak ada sumbatan kenapa nggak bisa pipis? syamil sebenarnya bs pipis, tapi tidak semua urin bisa dia keluarkan. masih banyak yg tersisa di dalam. kemungkinannya kini cuma satu: syaraf di sekitar kantong kemih yg tidak berfungsi maksimal. klo jawabannya itu ya … bingung deh mau diapain. ibarat gardu listrik nggak lancar alirannya ya pas sampe rumah warga ya ndut2an jalannya. bahkan bs ada yg nggak kebagian listrik.

kini solusinya cuma satu: pake cic seperti alat bantu bak yg dipasang ketika waktu bak saja dan bs dilepas. bentuknya kyk apa, sy belom tau.

tindakan yg tadi dilakukan adalah ureteroskopi (bener ga ya tulisannya?) apa itu? ya mari kita cari tau.

gambar dr http://www.urologyhealth.org

diagnosis yg sudah tegak itu neurogenic bladder. nah, nambah lagi ya daftarnya sodara2.

saya pun kembali menginap krn belum tau kapan bisa pulang.

rabu, 9 des 15
hawanya sudah pengen pulang. apalagi denger cerita si abi klo kakak menangis minta saya pulang. si abi juga lagi repot ngurusin sekian banyak saksi sekelurahan. pak dokternya pun datang siang sekali (abis nyoblos kali ya).

ujug2 ketika pak dokter datang, dia langsung bilang klo syamil boleh pulang. alhamdulillaaaah. saya semangat beres2. saya telepon suami ngasih tau klo sdh bs pulang.

setiap perawat yg datang saya tanya apa bener syamil boleh pulang? semua bilang iya. akhirnya, oleh suster penanggung jawab semua diurus. hanya saja untuk jaminannya besok kami harus balik lagi mengurusnya. ktp pum ditinggal biar nggak kabur kali ya pasiennya. walo gratis pake bpjs tapi kan ttp harus urus ke kasir sebagai tanda usai acara nginepnya. biar bs diajukan ke bpjs.

ternyata kakak ipar sehabis nyoblos mau datang menjenguk syamil. dia bawa mobil. langsung saja kami tanya bisa ga anterin syamil pulang? klo nggak bs kami mau cepet2 kontak ambulan dari portalinfaq. alhamdulillah, kakak ipar mengiyakan.

pkl 14.00an kami pun meninggalkan ranap. dan malamnya saya langsung balas dendam: tiduuuur. syamil pun ikutan tidur nggak rewel. good boy!

jumat kita kontrol ke poli lg. saya mau tanya tentang cic itu.

setelah itu, kami mau fokus ke poli neuro menanyakan musabab syaraf yg kurang optimal itu. selagi ada rujukan dr dokternya syamil ke poli itu. rujukan yg dinanti2 setelah sekian kali saya meminta blm juga dikabulkan.

bisa saja ada obat atau terapi untuk merangsang syaraf agar bekerja lg. walo rasa pesimis tetap ada, tapi nggak boleh dituruti. harus tetap OPTIMIS!

bismillah.